Semen adalah perekat yang berfungsi sebagai pengikat berbagai bahan bangunan yang dicampur dalam sebuah adukan semen. Pada umumnya bahan bangunan yang dicampur dalam sebuah adukan semen mengandung campuran semen, pasir dan air, dan dalam beberapa keperluan khusus terkadang juga di campur batu kerikil atau yang biasa disebut dengan koral. Selanjutnya adukan yang mengandung semen ini akan menjadi perekat antara bata, batako atau batu kali yang akan disusun membentuk sebuah bangunan yang diinginkan. Kemudian setelah bangunan tersebut terbentuk menjadi bangunan yang diinginkan, dalam fase ini kembali akan di lapisi dengan semen murni yang hanya di campur dengan sedikit air (acian) untuk menghasilkan permukaan yang halus. Jadi, semen merupakan sebuah bahan bangunan paling dominan yang terkandung dalam sebuah bangunan, baik itu di bagian pondasi, dinding tembok, coran beton dan sebagainya.
Secara garis besar, semen mengandung berbagai unsur senyawa kimia, diantaranya adalah: Trikalsium silikat, Dikalsium silikat, Trikalsium aluminat, Tetrakalsium aluminofe dan Gipsum. Masing-masing senyawa kimia tersebut memiliki peranan penting untuk membentuk sebuah perekat yang kuat yang akan menjadi pengikat berbagai bahan bangunan yang dicampur dalam sebuah konstruksi bangunan. Perbedaan persentasi senyawa kimia akan menyebabkan perbedaan sifat semen. Kandungan senyawa yang terdapat dalam semen akan membentuk karakter dan jenis semen.
Berdasarkan Peraturan Beton 1989 (SKBI.1.4.53.1989) dalam ulasannya di halaman 1, semen portland terbagi menjadi lima jenis, yakni:
Untuk mengetahui lebih lanjut beberapa produk semen Tiga Roda ini, klik disini!
Terimakasih atas kunjungan Anda di blog Go Bisnis Online. Semoga ulasan kami tentang Bahan Bangunan Semen Masa Depan diatas bermanfaat buat Anda. Sampai jumpa di berbagai ulasan menarik dari kami selanjutnya.
Secara garis besar, semen mengandung berbagai unsur senyawa kimia, diantaranya adalah: Trikalsium silikat, Dikalsium silikat, Trikalsium aluminat, Tetrakalsium aluminofe dan Gipsum. Masing-masing senyawa kimia tersebut memiliki peranan penting untuk membentuk sebuah perekat yang kuat yang akan menjadi pengikat berbagai bahan bangunan yang dicampur dalam sebuah konstruksi bangunan. Perbedaan persentasi senyawa kimia akan menyebabkan perbedaan sifat semen. Kandungan senyawa yang terdapat dalam semen akan membentuk karakter dan jenis semen.
Jenis Semen di Indonesia
Untuk di Indonesia, berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) ada beberapa jenis semen, seperti yang terlihat pada tabel berikut:No.SNI | Nama |
SNI 15-0129-2004 | Semen portland putih |
SNI 15-0302-2004 | Semen portland pozolan / Portland Pozzolan Cement (PPC) |
SNI 15-2049-2004 | Semen portland / Ordinary Portland Cement (OPC) |
SNI 15-3500-2004 | Semen portland campur |
SNI 15-3758-2004 | Semen masonry |
SNI 15-7064-2004 | Semen portland komposit |
Berdasarkan Peraturan Beton 1989 (SKBI.1.4.53.1989) dalam ulasannya di halaman 1, semen portland terbagi menjadi lima jenis, yakni:
- Tipe I, semen portland yang dalam pengaplikasiannya tidak memerlukan persyaratan khusus seperti jenis-jenis lainnya dan digunakan untuk bangunan-bangunan umum seperti untuk material bangunan rumah yang tidak memerlukan persyaratan khusus.
- Tipe II, semen portland yang dalam pengaplikasiannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. Semen Tipe ini memiliki kadar Trikalsium Aluminat tidak lebih dari 8% digunakan untuk konstruksi bangunan dan beton yang terus menerus berhubungan dengan air kotor atau air tanah atau untuk pondasi yang tertanam di dalam tanah yang mengandung air agresif (garam-garam sulfat) dan saluran air buangan atau bangunan yang berhubungan langsung dengan rawa.
- Tipe III, semen portland yang dalam pengaplikasiannya memerlukan kekuatan awal yang tinggi dalam fase permulaan setelah pengikatan terjadi. Semen Tipe ini memiliki kadar Trikalsium Aluminat serta Trikalsium Silikat yang tinggi dan butirannya digiling sangat halus, sehingga cepat mengalami proses hidrasi. Semen jenis ini dipergunakan pada daerah yang bertemperatur rendah, terutama pada daerah yang mempunyai musim dingin (winter season).
- Tipe IV, semen portland yang dalam pengaplikasiannya memerlukan panas hidrasi yang rendah. Semen Tipe ini mempunyai panas hidrasi yang rendah, kadar Trikalsium Silikat-nya dibatasi maksimum sekitar 35% dan kadar Trikalsium Aluminat-nya maksimum 5%. Semen tipe ini digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang besar dan masif, seperti untuk pekerjaan bendungan, pondasi berukuran besar atau pekerjaan besar lainnya.
- Tipe V, Semen portland yang dalam pengaplikasiannya memerlukan ketahanan yang tinggi terhadap sulfat. Semen Tipe ini biasanya digunakan untuk bangunan yang berhubungan dengan air laut, air buangan industri, bangunan yang terkena pengaruh gas atau uap kimia yang agresif serta untuk bangunan yang berhubungan dengan air tanah yang mengandung sulfat dalam prosentase yang tinggi. Total alkali yang terkandung dalam semen dalam campuran beton harus dibatasi sekitar 0.5%-0.6% (Stanton, 1940).
Produk Semen Tiga Roda dari PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
Berikut kami ambil contoh beberapa produk semen yang beredar di Indonesia yang sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan brand Tiga Roda. Tidak hanya itu beberapa produk semen yang di produksi oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk ini juga mengantongi sertifikat Standar Amerika (ASTM) dan Standar Eropa (EN).1. Portland Composite Cement (PCC) Tiga Roda
Indonesian Standard : SNI 15-7064-2004Semen Tiga Roda jenis PCC (Portland Composite Cement) ini biasanya digunakan untuk bangunan-bangunan pada umumnya, sama dengan penggunaan Semen Portland Tipe I dengan kuat tekan yang sama. Hanya saja PCC mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah selama proses pendinginan dibandingkan dengan Semen Portland Tiga Roda Tipe I, sehingga pengerjaannya akan lebih mudah dan menghasilkan permukaan beton atau plesteran yang lebih rapat dan biasanya lebih halus.
European Standard : EN 197-1:2000 (42.5 N & 42.5 R)
2. Ordinary Portland Cement (OPC) Tiga Roda Tipe I
Indonesian Standard : SNI 15-2049-2004Semen Portland Tiga Roda Tipe I ini merupakan jenis semen yang cocok untuk berbagai macam aplikasi beton dimana tidak diperlukan syarat-syarat khusus dalam pengaplikasian.
American Standard : ASTM C 150-04a
European Standard : EN 197-1:2000
3. Ordinary Portland Cement (OPC) Tiga Roda Tipe II
Indonesian Standard : SNI 15-7064-2004Semen Portland Tiga Roda Tipe II merupakan jenis semen yang cocok untuk berbagai macam aplikasi beton dimana diperlukan daya tahan yang baik terhadap kadar sulfat sedang. Semen Portland Tiga Roda jenis ini banyak digunakan di daerah-daerah yang berkadar sulfat sedang, antara lain daerah-daerah rawa dan bangunan-bangunan tepi pantai, bendungan, pondasi jembatan dan lain-lain.
American Standard : ASTM C 150-04a
4. Ordinary Portland Cement (OPC) Tiga Roda Tipe V
Indonesian Standard : SNI 15-2049-2004Semen Portland Tiga Roda Tipe V merupakan jenis semen yang cocok untuk berbagai macam aplikasi beton dimana diperlukan daya tahan yang baik terhadap kadar sulfat yang tinggi. Misalnya daerah-daerah rawa dengan tingkat keasaman tinggi, dermaga (bangunan-bangunan pantai), bendungan, pondasi jembatan, silo bahan-bahan kimia dan lain-lain.
American Standard : ASTM C 150-04a
5. Semen Sumur Minyak / Oil Well Cement (OWC) Tiga Roda
American Standard : API Spec 10A Class G-HSROil Well Cement (OWC) Tiga Roda digunakan untuk penyekat pada pengeboran sumur minyak. Oleh karenanya semen Tiga Roda jenis ini juga disebut semen sumur minyak. Sumur-sumur minyak atau gas dibuat dengan mengebor lubang ke dalam tanah atau bumi dengan kedalaman ratusan sampai dengan 20.000 kaki (sekitar 7.000 meter). Dikarenakan keharusan waktu pemekatan yang ketat, maka OWC diproduksi dengan standar mutu yang ketat sesuai dengan standar API (American Petroleum Institute).
6. Semen Putih / White Cement Tiga Roda
Indonesian Standard : SNI 15-0129-2004White Cement (Semen Putih) Tiga Roda merupakan jenis semen bermutu tinggi. Semen Putih terutama digunakan untuk keperluan pekerjaan-pekerjaan arsitektur, precast dan beton yang diperkuat dengan fiber, panel, permukaan teraso, stucco, cat semen, nat ubin atau keramik serta struktur yang bersifat dekoratif. Semen Putih Tiga Roda dapat juga digunakan untuk proses konstruksi pada umumnya dan saat ini Semen Putih Tiga Roda merupakan satu-satunya Semen Putih produksi dalam negeri.
American Standard : ASTM C 150-04a
Untuk mengetahui lebih lanjut beberapa produk semen Tiga Roda ini, klik disini!
Cara Menyimpan Semen yang Baik
Semen adalah bahan bangunan yang sangat mudah menyerap air. Karena itu sebaiknya simpanlah ditempat yang kering. Sedikit saja semen bersentuhan dengan udara lembab maka semen akan menyerap kelembaban itu dan membuatnya menjadi keras dan pada akhirnya tidak dapat digunakan kembali. Solusinya, jangan letakkan karung semen di atas permukaan lantai secara langsung. Sebaiknya diberi alas terlebih dahulu seperti papan kayu, plastik atau bisa juga dengan bata.Pengaplikasian Semen yang Ideal
Ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan semen untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam berbagai peruntukannya.- Jangan berlebihan dalam menggunakan air. Pemakaian air harus disesuaikan dengan kebutuhan campuran. Kita ambil contoh pemakaian air untuk campuran beton yang dipakai untuk pondasi yang menggunakan campuran semen, pasir, dan kerikil. Dalam hal ini, jumlah air yang dipakai adalah 0,5 dari volume semen. Ini artinya, nilai Faktor Air Semen (FAS) -nya masih dalam ambang batas yaitu 0,5 (1 takaran air : 2 takaran semen = 0,5). Contoh: Bila volume semen 1 ember plastik maka air yang dibutuhkan adalah 0,5 ember plastik.
- Pastikan takaran semen sesuai penggunaan. Perlu diperhatikan, bila takaran tidak sesuai penggunaan maka hasil aplikasinya pun akan menjadi tidak sempurna, bahkan cenderung terjadinya kerusakan. Untuk itu, hal ini jangan luput dari perhatian. Kita ambil contoh takaran semen yang ideal untuk plesteran dinding adalah 1:8, artinya 1 ember semen idealnya di campur dengan 8 ember pasir. Sedangkan takaran semen yang ideal untuk plesteran dinding kamar mandi (yang nantinya akan selalu bersinggungan dengan udara lembab dan air) adalah 1:3, artinya 1 ember semen idealnya dicampur dengan 3 ember pasir.
- Gunakan pasir yang bersih. Pastikan pasirnya tidak mengandung lumpur, garam atau tanah liat lebih dari 5%. Jika memang pasir yang dipakai mengandung material-material tersebut, sebaiknya untuk mencuci pasir tersebut sebelum dipakai untuk mendapatkan hasil yang maksimal, karena pasir yang tidak sehat menyebabkan semen tidak bisa menyatu dengan baik dengan pasir.
- Pastikan campuran antara semen dengan pasir atau batu kerikil tercampur secara merata terlebih dahulu sebelum dituang air. Dalam hal ini banyak sekali yang melakukan kesalahan dengan menuangkan air terlebih dahulu dan mengaduknya bersamaan dengan material bahan bangunan yang lain dengan alasan untuk menghemat waktu. Padahal hal ini menyebabkan komposisi semen sebagai perekat tidak merata sehingga ketika campuran tersebut diaplikasikan akan ada beberapa bagian yang mudah terlepas.
Kontribusi Semen Untuk Berbagai Kreasi Bangunan di Indonesia
Sejauh ini semen dimana fungsinya sebagai perekat bahan bangunan masih merupakan bahan bangunan yang paling dominan untuk pembangunan di Indonesia. Hal ini tentu saja karena penggunaannya yang fleksibel sehingga lebih mudah untuk mengkreasikan sebuah bentuk bangunan dengan menggunakan semen. Baik itu berupa bahan bangunan rumah untuk rumah pemukiman, bahan-bahan bangunan untuk gedung bertingkat, jembatan, pagar beton, monumen dengan berbagai bentuknya, mall-mall di perkotaan, jalan beton yang biasanya di gunakan di kawasan industri dan pemukiman, dan sebagainya.Semen Masa Depan, Semen Tahan Gempa
Indonesia merupakan daerah rawan gempa bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Gempa bumi memang tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi. Untuk itu, selain memang sudah mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI), Standar Amerika (ASTM) dan Standar Eropa (EN) seperti yang telah di lakukan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk sebagai Produsen Semen Tiga Roda, sebagai konsumen tentu saja kita semua berharap para Produsen semen di Indonesia bisa menemukan solusi untuk hal ini, yaitu menemukan sebuah formulasi yang tepat untuk sebuah produk semen yang tidak hanya tahan lama, tidak hanya tahan terhadap benturan, tidak hanya tahan terhadap perubahan cuaca, tidak hanya tahan api, tidak hanya ramah lingkungan dan tidak hanya tentang harga yang ekonomis, namun juga tahan terhadap goncangan gempa sampai pada kekuatan tertentu, yaitu kekuatan maksimal dalam Skala Richter (SR) yang pernah terjadi di Indonesia. Ini adalah harapan penulis yang dalam hal ini juga sebagai konsumen yang semoga saja bisa didengar oleh semua Produsen semen di Indonesia termasuk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk sebagai salah satu Produsen semen ternama di Indonesia dan untuk semua perusahaan semen di Indonesia lainnya.Terimakasih atas kunjungan Anda di blog Go Bisnis Online. Semoga ulasan kami tentang Bahan Bangunan Semen Masa Depan diatas bermanfaat buat Anda. Sampai jumpa di berbagai ulasan menarik dari kami selanjutnya.
artikelnya menarik
BalasHapusmenambah wawasan ilmu pengetahuan
terima kasih banyak,semoga sukses terus
mantap gan infonya
BalasHapusthanks sukses terus
terimakasih banyak infony menarik
BalasHapusbermanfaat serta menambah wawasan
saya suka banget dengan info nya gan
BalasHapusterimakasih
Semen yg cocok untuk daerah dingin dan pegunungan ....???
BalasHapus