Beberapa waktu yang lalu di suatu malam, aku terbangun karena mendengar seseorang menangis tertahan, terisak.. Ternyata dia adalah jagoan kecilku yang sedang meringkuk disampingku menangis sesenggukan sambil membenamkan wajahnya di bantalnya.
Segera aku bangun, kulihat jam dinding pukul 01 lewat 15 menit dini hari. Kutanyakan kenapa ia menangis, ia tidak menjawab, kubujuk dan kutanya berulang-ulang tetap tak menjawab. Akhirnya kubujuk ia untuk tidur sambil mengusap-usap kepalanya menenangkannya hingga tertidur.
Setelah ia tertidur, akulah yang menangis sesenggukan.. Karena kutahu kenapa ia menangis. Ia kangen ibunya..
Duhai istriku,,
Putra kebanggaanmu ini, setiap harinya mungkin ratusan kali menyebut namamu, mengenang kembali kebersamaan kita. Ketika kamu menyuapinya, ketika setiap malam kau usap punggungnya sambil mengkipasinya hingga teridur, ketika kamu mengajarinya huruf demi huruf, ketika kamu mengajarinya membaca do'a-do'a, ketika kita menemaninya melihat kereta api melintas, dan bahkan ia ingat dimana saja kita membeli mainan-mainannya, pakaiannya hingga sandalnya. Itu semua ia bercerita tentangmu..
Dan hampir tiap hari ia bertanya padaku, ayah kangen gak sama ibu?
Komentar
Posting Komentar