Hari ke 18 bulan Ramadhan, bagaimana kabar Anda semua? Masih semangat dalam menjalankan ibadah puasa? Tentu saja bukan?
Pada postingan kali ini saya hanya hendak membagikan sebuah artikel berita dari Tribunjateng tentang Bp. Cipto Junaedy, edisi 21 Mei 2018. Semoga bermanfaat buat Anda semua.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Atik (49) asli Malang, Jatim, itu merupakan murid dan pembaca buku karangan dari Cipto Junaedy.
Ya, Atik mengaku setelah membaca beberapa buku ciptaan Cipto Junaedy ia merasa bergerak.
Baginya, usia bukanlah lagi sebuah penghalang, apalagi dia sebelumnya merupakan ibu rumah tangga, yang sehari-hari di rumah.
"Setelah membaca beberapa bukunya saya tergerak, masa iya bisa beli rumah seharga miliaran, tanpa berhutang, masa iya, bisa sukses tanpa hutang, karena hutangt itu dibawa sampai kita meninggal nanti itu berat sekali," katanya, Senin (21/5/2018) di Hotel Gumaya, Semarang.
Setelah membaca beberapa buku ciptaan Cipto Junaedy, ia pun tergerak, bagaimana bisa sukses tanpa berhutang.
Setelah, melakukan beberapa usaha, sesuai dengan arahan Cipto dan juga menjadi murid Cipto, ikut ke berbagai seminarnya, kini Atik memiliki usaha properti, yakni menjual rumah di perumahan yang ia buat.
"Saya dididik olehnya, untuk menjadi developer, dan satu sangat termotivasi olehnya, karenanya saya sekarang bisa menjual rumah di perumahan yang saya miliki di Malang, nantinya saya berharap bisa ke kot lainnya, seperti Semarang," bebernya.
Ya, praktisi, pembicara, sekaligus penulis buku National Mega Best Seller, yang beberapa bukunya diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama itu, menyambangi Semarang, dengan mengenalkan, Buku Koleksi terbaru darinya.
"Buku Koleksi ini dari segi valuenya terus naik, karena buku ini juga mengajar Teladan Hidup Tanpa Utang, jadi masyarakat saat ini jangan selalu berpatokan pada utang, oleh karena itu, biasanya buku koleksi seperti ini valuenya selalu naik, tidak hanya di Indonesia, namun di berbagai negara," jelasnya.
Bahkan, ia juga menjelaskan, pada acara Launching Buku Koleksi, Karya Cipto Junaedy
"Hidup Hanya Satu Kali, Berikan Contoh Teladan Hidup Tanpa Utang" itu bahwa, ada sisi lain, yang bisa membuat buku tersebut menjadi semakin tinggi valuenya.
"Beberapa hal, yang membuat Buku Koleksi itu, semakin tinggi harganya, misal, pada buku ini mengajarkan soal teladan hidup, dimana hidup jangan selalu disibukkan dengan hal-hal yang berupa utang, karena segala amal ibadah, jelas akan terhalang nantinya," ujarnya.
Selain itu, ia juga menekankan bahwa dengan ajaran Hidup Tanpa Utang, kelak, anak cuculah juga akan tidak berhutang.
Adapun, isi buku dari karyanya itu, juga bukan seperti buku novel yang lalu difilmkan, namun, buku karyanya itulah, yang akan kembali membawa khittah gambaran awal manusia yang bisa menutup pintu akhiratny kelak, karena hutang.
"Banyak hal yang membuat saya menulis 5 buku soal agar manusia terlepas dari hutang, karena saya selalu melihat banyak orang yang selalu bermasalah dengan tanah dan utang, oleh karena itu dalam setiap buku saya, selalu diberi solusi untuk memecahkan bagaimana hidup sukses tanpa harus berutang," paparnya.
Ia juga menekankan, bahwa, pada prinsipnya untuk memecahkan masyarakat untuk keluar dari utang, adalah tugas dari pemerintah dan DPR.
Namun, banyak orang pada akhirnya juga kebingungan untuk melepaskan utang-utangnya.
"Oleh karena itu, melalui buku ini, saya ingin mengajak masyarakat untuk bebas dari utang, bahkan bisa memiliki banyak rumah tanpa harus berhutang. Misalnya, dengan menyewakan rumah atau ruko yang dibeli atau akan dibeli, dibuat perjanjian dengan pemilik properti itu," jelasnya.
Dengan begitu, katanya, sedikit demi sedikit utang yang dimiliki seseorang bisa terkikis, setelah itu, biasakan untuk tidak mengutang apapun, sehingga jadikan budaya tanpa utang itu ada disetiap harinya.
"Pada Buku Koleksi ini juga saya sertakan tanda tangan saya, sertifikat asli tanda tangan saya, dan pesan yang saya sampaikan ke pembacanya, dengan begitu masyarakat yang membaca buku saya, akan selalu termotivasi hidup tanpa berhutang," kata pria yanh banyak mendapatkan penghargaan itu.
Kedepan, ia akan mencetak buku-bukunya dalam bahasa Inggris, karena ia ingin banyak orang di luar negeri membaca bukunya, dan menerapkan ilmu yang ia bagi itu.
"Biasanya diberbagai negara hanya seminar atau semacam diskusi, karena properti disana jauh lebih mahal, terutama Singapura, oleh karena itu saya akan mencetak ulang buku saya dalam terjemahan bahasa inggris," pungkasnya.(*)
Terimakasih atas kunjungan Anda di Go Bisnis Online. Nantikan kami pada informasi menarik lainnya.
Sumber: Buku Cipto Junaedy Ajarkan Masyarakat Untuk Tidak Berhutang.
Pada postingan kali ini saya hanya hendak membagikan sebuah artikel berita dari Tribunjateng tentang Bp. Cipto Junaedy, edisi 21 Mei 2018. Semoga bermanfaat buat Anda semua.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Atik (49) asli Malang, Jatim, itu merupakan murid dan pembaca buku karangan dari Cipto Junaedy.
Ya, Atik mengaku setelah membaca beberapa buku ciptaan Cipto Junaedy ia merasa bergerak.
Baginya, usia bukanlah lagi sebuah penghalang, apalagi dia sebelumnya merupakan ibu rumah tangga, yang sehari-hari di rumah.
"Setelah membaca beberapa bukunya saya tergerak, masa iya bisa beli rumah seharga miliaran, tanpa berhutang, masa iya, bisa sukses tanpa hutang, karena hutangt itu dibawa sampai kita meninggal nanti itu berat sekali," katanya, Senin (21/5/2018) di Hotel Gumaya, Semarang.
Setelah membaca beberapa buku ciptaan Cipto Junaedy, ia pun tergerak, bagaimana bisa sukses tanpa berhutang.
Setelah, melakukan beberapa usaha, sesuai dengan arahan Cipto dan juga menjadi murid Cipto, ikut ke berbagai seminarnya, kini Atik memiliki usaha properti, yakni menjual rumah di perumahan yang ia buat.
"Saya dididik olehnya, untuk menjadi developer, dan satu sangat termotivasi olehnya, karenanya saya sekarang bisa menjual rumah di perumahan yang saya miliki di Malang, nantinya saya berharap bisa ke kot lainnya, seperti Semarang," bebernya.
Ya, praktisi, pembicara, sekaligus penulis buku National Mega Best Seller, yang beberapa bukunya diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama itu, menyambangi Semarang, dengan mengenalkan, Buku Koleksi terbaru darinya.
"Buku Koleksi ini dari segi valuenya terus naik, karena buku ini juga mengajar Teladan Hidup Tanpa Utang, jadi masyarakat saat ini jangan selalu berpatokan pada utang, oleh karena itu, biasanya buku koleksi seperti ini valuenya selalu naik, tidak hanya di Indonesia, namun di berbagai negara," jelasnya.
Bahkan, ia juga menjelaskan, pada acara Launching Buku Koleksi, Karya Cipto Junaedy
"Hidup Hanya Satu Kali, Berikan Contoh Teladan Hidup Tanpa Utang" itu bahwa, ada sisi lain, yang bisa membuat buku tersebut menjadi semakin tinggi valuenya.
"Beberapa hal, yang membuat Buku Koleksi itu, semakin tinggi harganya, misal, pada buku ini mengajarkan soal teladan hidup, dimana hidup jangan selalu disibukkan dengan hal-hal yang berupa utang, karena segala amal ibadah, jelas akan terhalang nantinya," ujarnya.
Selain itu, ia juga menekankan bahwa dengan ajaran Hidup Tanpa Utang, kelak, anak cuculah juga akan tidak berhutang.
Adapun, isi buku dari karyanya itu, juga bukan seperti buku novel yang lalu difilmkan, namun, buku karyanya itulah, yang akan kembali membawa khittah gambaran awal manusia yang bisa menutup pintu akhiratny kelak, karena hutang.
"Banyak hal yang membuat saya menulis 5 buku soal agar manusia terlepas dari hutang, karena saya selalu melihat banyak orang yang selalu bermasalah dengan tanah dan utang, oleh karena itu dalam setiap buku saya, selalu diberi solusi untuk memecahkan bagaimana hidup sukses tanpa harus berutang," paparnya.
Ia juga menekankan, bahwa, pada prinsipnya untuk memecahkan masyarakat untuk keluar dari utang, adalah tugas dari pemerintah dan DPR.
Namun, banyak orang pada akhirnya juga kebingungan untuk melepaskan utang-utangnya.
"Oleh karena itu, melalui buku ini, saya ingin mengajak masyarakat untuk bebas dari utang, bahkan bisa memiliki banyak rumah tanpa harus berhutang. Misalnya, dengan menyewakan rumah atau ruko yang dibeli atau akan dibeli, dibuat perjanjian dengan pemilik properti itu," jelasnya.
Dengan begitu, katanya, sedikit demi sedikit utang yang dimiliki seseorang bisa terkikis, setelah itu, biasakan untuk tidak mengutang apapun, sehingga jadikan budaya tanpa utang itu ada disetiap harinya.
"Pada Buku Koleksi ini juga saya sertakan tanda tangan saya, sertifikat asli tanda tangan saya, dan pesan yang saya sampaikan ke pembacanya, dengan begitu masyarakat yang membaca buku saya, akan selalu termotivasi hidup tanpa berhutang," kata pria yanh banyak mendapatkan penghargaan itu.
Kedepan, ia akan mencetak buku-bukunya dalam bahasa Inggris, karena ia ingin banyak orang di luar negeri membaca bukunya, dan menerapkan ilmu yang ia bagi itu.
"Biasanya diberbagai negara hanya seminar atau semacam diskusi, karena properti disana jauh lebih mahal, terutama Singapura, oleh karena itu saya akan mencetak ulang buku saya dalam terjemahan bahasa inggris," pungkasnya.(*)
Terimakasih atas kunjungan Anda di Go Bisnis Online. Nantikan kami pada informasi menarik lainnya.
Sumber: Buku Cipto Junaedy Ajarkan Masyarakat Untuk Tidak Berhutang.
Komentar
Posting Komentar